Minggu, 20 Maret 2011

miskin bukan berarti tidak di perhatikan

ila kita menganalisa suatu kemiskinan kita tahu bahwa penyebabnya bukan hanya satu, namun ada berbagai sebab yang saling berkaitan sehingga berdampak terjadinya kemiskinan.

Kita mengatakan orang miskin karena dia tak punya sumber nafkah, dia tak punya sumber nafkah karena tak punya pekerjaan, dia tak punya pekerjaan karena tak punya keterampilan, dia tak punya keterampilan karena kurang pendidikan, dia kurang pendidikan karena tak mampu sekolah, dia tak mampu sekolah karena orang tuanya miskin, orang tuanya miskin karena tak punya pekerjaan tetap dst dst. Analisa inipun sebenarnya belum lengkap karena seringkali faktor mentalitas juga berpengaruh besar. Ada orang cukup terampil tapi kurang bertanggung jawab sehingga keluar masuk perusahaan dan akhirnya tak ada lagi yang mau menerima dia sebagai pegawai. Dia punya mental yang demikian karena tidak dididik oleh orang tuanya, orang tuanya tak memberi teladan dan pendidikan yang baik karena mereka sendiri juga kurang terdidik dst dst. Kita juga masih bisa menambahkan faktor keadilan sosial yang tak kalah pentingnya. Misalnya, orang miskin karena menerima upah yang kurang adil, upah itu tak bisa menjamin hidup keluarganya, karena itu dia mencari obyekan lain, karena obyekan lain dia menjadi kurang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, karena kurang bertanggungjawab maka dia dikeluarkan dan mengangur, keluarganya menjadi semakin miskin dan kacau hidupnya, anak-anaknya menjadi anak jalanan dst dst.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar